Pemanasan Global Mempercepat Penyebaran Demam Berdarah

Rabu, 12 Juni 2019 - 16:30 WIB
Pemanasan Global Mempercepat Penyebaran Demam Berdarah
Pemanasan Global Mempercepat Penyebaran Demam Berdarah
A A A
JAKARTA - Demam berdarah merupakan infeksi virus yang ditularkan nyamuk yang tersebar luas di seluruh wilayah tropis dunia dan umum terjadi di negara-negara yang lebih hangat seperti India dan Brasil. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kejadian global demam berdarah telah meningkat secara dramatis dalam beberapa dekade terakhir. Namun, sebuah studi baru memperkirakan penyakit akibat virus mematikan itu akan menyebar dengan cepat ke seluruh dunia karena fenomena global yang sedang berlangsung, termasuk perubahan iklim.

Dilansir dari Times Now News, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Microbiology ini menunjukkan bahwa hingga 6 miliar orang akan terkena demam berdarah pada akhir abad ini karena virus itu dapat menyebar di Amerika Serikat, Cina, Jepang, dan pedalaman Australia selama 60 tahun ke depan. Para peneliti di London School of Hygiene dan Tropical Medicine dan University of Washington memperingatkan bahwa pada tahun 2080, sekitar 60% dari populasi global akan berisiko terinfeksi infeksi virus, yang menyebabkan penyakit seperti flu dan tidak dapat disembuhkan.

Di India, demam berdarah paling sering terjadi selama musim hujan dan beberapa bulan setelah musim hujan. Dengan musim hujan, jumlah nyamuk, terutama di kota-kota, terus meningkat dan meningkatkan risiko penyebaran penyakit melalui air yang dikumpulkan. Selain demam berdarah, malaria, filariasis, zika dan chikungunya adalah beberapa penyakit yang ditularkan karena serangga dan sangat penting untuk menjaga diri dari penyakit tersebut. Demam berdarah, khususnya, telah menjadi penyebab keprihatinan serius, dengan laporan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) yang menyatakan bahwa sekitar 400 juta orang di seluruh dunia terinfeksi virus ini setiap tahun.

Meskipun vaksin (Dengvaxia) tersedia untuk mencegah infeksi pada manusia, vaksin ini hanya direkomendasikan pada mereka yang sebelumnya telah terinfeksi oleh virus ini. Tetapi pencegahan lebih baik daripada mengobati. Salah satu bentuk pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan beberapa hal berikut ini.

1. Gunakan penolak nyamuk yang mengandung DEET (N, N-Diethyl-meta-toluamide), jangan menyemprotkan obat nyamuk langsung ke kulit dan pada anak kecil. Untuk si kecil disarankan pertama-tama semprotkan pada tangan Anda dan kemudian oleskan pada mereka.

2. Gunakan kelambu untuk menjaga agar serangga tidak masuk.

3. Kenakan pakaian nyaman yang memberikan perlindungan maksimal.

4. Hindari menggunakan wewangian dan lotion buah yang kuat karena dapat menarik nyamuk.

5. Keamanan lingkungan sama pentingnya dengan nyamuk aedes yang berkembang biak di dalam dan di luar rumah dalam genangan air. Pastikan untuk menjaga wadah tertutup air, jangan biarkan air menumpuk di mana pun dan dalam waktu yang lama. Nyamuk ini jarang terbang lebih dari 200 meter dari tempat pengembangbiakan dan mereka tidak berkembang biak di sungai, rawa, kolam atau air kotor lainnya. Karena itu diperlukan menjaga lingkungan tetap bersih dan higienis.

6. Pasang layar atau jaring di semua pintu dan jendela.

7. Periksa dinding rumah untuk mencari celah atau lubang dan juga rembesan air.

8. Tidur di kamar ber-AC karena nyamuk cenderung menjauh di suhu yang lebih dingin.

9. Sekali seminggu, kosongkan dan gosok, balikkan, tutupi, atau buang benda-benda yang menahan air seperti ban, ember, mainan, kolam, tempat berjemur burung, pot bunga, atau wadah sampah, karena tempat-tempat tersebut dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5128 seconds (0.1#10.140)